Musik

Senin, 18 April 2016

Menyayangi Hewan Adalah Sedekah

Oleh: Shobariyyah Jamilah/Wartawati Mi'raj Islamic News Agency (MINA)
Islam mengajarkan menyayangi hewan. Janganlah hewan itu disiksa atau diberi muatan yang berlebihan. Ada hewan yang memang kuat dan bisa diberi muatan, ada hewan yang tidak seperti itu. Maka sayangilah hewan dan jangan menyiksanya
Manusia, hewan, tumbuhan, jin dan semua yang ada di alam semesta ini adalah sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah. Allah mengamanahkan kepada manusia untuk menjaga dan melestarikan yang ada di bumi dan seisinya termasuk dalam menyayangi hewan dan tumbuhan yang telah Allah ciptakan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. Al-Baqarah, 2 : 164).
Hal-hal yang dianjurkan memperlakukan binatang:
Ada beberapa anjuran untuk memperlakukan binatang, baik itu binatang liar, binatang jinak apalagi binatang peliharaan. Beberapa anjuran itu sesuai hadist shahih yang berlaku berikut ini.
1. Memanfaatkan faedah yang ada pada binatang secukupnya
“Pada binatang terdapat faedah yang banyak, air susu yang ada di dalam perut binatang adalah minuman yang lezat, dagingnya untuk dimakan, kulitnya untuk  membuat kemah, bulunya menghangatkan badan, bulunya indah jika dipandang, tenaganya dapat digunakan sebagai alat angkut dan juga menjadi kendaraan yang indah dipandang. Madu berguna  sebagai obat. (QS: 016:66, 023:012, 016:80, 016:005-008, 036:072, 016:069).
2. Memberikan makanan dan minuman
Sangat dianjurkan sebagai umat muslim untuk selalu memberikan makanan dan minuman kepada binatang.
Apalagi jika binatang itu dalam situasi atau kondisi yang sedang kelaparan atau kehausan, berdosa jika binatang tersebut harus sengsara.
“Pada setiap sedekah terhadap mahluk yang memiliki hati (jantung) yang basah (hidup) akan dapatkan pahala kebaikan. Seorang muslim yang menanam tanaman atau tumbuh-tumbuh-an yang kemudian dimakan oleh burung-burung, manusia, atau binatang, maka baginya sebagai sedekah” (Bukhori, Muslim).
3. Memelihara dengan penuh keimanan dan kasih sayang
Sebagai hewan peliharaan, sangat dianjurkan jika pemeliharanya harus berbuat baik kepada hewan peliharaannya tersebut.
Misalnya, binatang peliharaan yang dipelihara oleh umat muslim harus dikenyangkan dan dicukupkan air minumnya.
“Barang siapa yang memelihara kuda (binatang) di jalan Allah dengan penuh keimanan pada Allah dan yakin akan janji kebaikan-Nya, maka sesungguhnya makanan terhadap kudanya yang dikenyangkan, pemberian minuman kepada kudanya hingga puas, bahkan kotoran dan kencing (kuda) nya kelak akan ditimbang (sebagai kebaikan) pada hari kiamat”. (HR. Bukhori).
4. Menolong binatang
Seorang muslim dianjurkan menolong binatang apalagi selama mereka sangat menderita walaupun binatang tersebut termasuk hewan yang najis, seperti binatang anjing misalnya.
Maka tak ada pengecualian untuk menolongnya binatang itu walau najis karena tujuannya adalah agar binatang tersebut tidak menderita.
“Seorang wanita pelacur melihat seekor anjing di atas sumur dan hampir mati karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya, diikatnya dengan kerudungnya dan diambilnya air dari sumur (lalu diminumkan ke anjing itu). Dengan perbuatannya itu dosanya diampuni”. (HR. Bukhari)
Hal-hal yang dilarang 
Selain ada beberapa anjuran untuk memperlakukan binatang, baik itu binatang liar, binatang jinak ataupun binatang peliharaan. Maka ada pula beberapa anjuran untuk tidak memperlakukan binatang secara buruk yang sesuai hadist shahih yang berlaku seperti berikut ini.
1. Dilarang mengganggu binatang
Dijelaskan untuk umat Islam dilarang menggangu binatang-binatang, apalagi jika binatang tersebut untuk kurban.
Hal itu diterangkan di dalam kitab suci Al-Qur’an Surah Al-Maidah ayat 2, Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang dan juga binatang-binatang untuk qurban”. (QS. Al-Maidah, 05 : 2).
2. Dilarang memperlakukan binatang dengan buruk
Hewan ternak yang biasanya untuk dipotong, diambil susunya, atau untuk dipekerjakan atau untuk kurban, juga tak luput dari perhatian Rasulullah.
Beliau menganjurkan kepada umat Islam untuk memperlakukan hewan-hewan itu secara baik. Seperti dalam hadist :
“Rasulullah saw. melarang memancang hewan ternak” (Shahih Muslim No.3616). “Nabi Saw melarang mengadu domba antara hewan-hewan ternak” (HR. Abu Dawud).
3. Dilarang menyiksa binatang
Kaum muslimin juga dilarang menyiksa binatang. Hal ini sesuai sengan beberapa hadist:
“Allah melaknat orang yang menyiksa hewan dan memperlakukannya dengan sadis. (HR. Bukhari).
“Rasulullah SAW melarang mengurung (burung) hingga binatang itu mati.“ (HR. Bukhori, Muslim).
“Seorang wanita akan disiksa, karena kucingnya dikurung sehingga mati, lalu dimasukkan orang itu kelak ke dalam neraka, karena kucing itu tidak diberikan makan maupun minum, dan tidak dibiarkannya memakan serangga”. (HR.Bukhori, Muslim).
4. Dilarang membunuh binatang
Membunuh binatang tanpa tujuan dilarang dalam Islam dan termasuk dosa besar karena binatang adalah makhluk yang bernyawa.
Kecuali membunuhnya dengan tujuan tertentu, misal untuk dimakan, karena dalam kondisi terdesak atau membahayakan, dan hal itu dibenarkan dalam hukum Islam. Dan hendaknya dibunuh dengan cara yang baik. Beberapa hadist yang menerangkannya:
“Dosa-dosa yang paling besar yaitu:  1. Menyekutukan Allah dengan sesuatu.  2. Membunuh yang bernyawa , kecuali yang dibenarkan menurut hukum Islam”. (HR Bukhori ).
Demikianlah Islam sudah menjelaskan dan menganjurkan kita untuk menyayangi binatang dan melarang untuk menyiksanya kecuali binatang yang membahayakan diri kita, maka kita boleh membunuhnya. Semoga kita dapat menerapkannya dan menjaga serta melestarikan bumi yang telah Allah amanahkan kepada kita sehingga tidak membuat kerusakan yang dapat menghancurkan ekosistem dan membuat binatang itu punah. (T/P005/R03)
Wallahu a’lam bis showab
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://www.mirajnews.com/id/menyayangi-hewan-adalah-sedekah/110853

Manfaat Sujud Bagi Ibu Hamil

Oleh: Shobariyyah Jamilah/Wartawati Mi'raj Islamic News Agency (MINA)
Shalat merupakan kewajiban dan ibadah yang paling utama bagi umat Islam, sebuah bentuk ibadah yang mendekatkan hamba dengan Robbnya. Namun shalat tidak hanya ritual dan sebagai rutinitas ibadah saja, karena di balik gerakan shalat ditemukan hikmah dan manfaat yang sangat besar untuk kesehatan jiwa dan raga manusia khususnya bagi wanita yang sedang hamil.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون
Artinya: “Wahai hamba hamba yg beriman! Ruku’lah dan sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu, dan berbuatlah kebaikan agar kamu beruntung”. (QS Al-Hajj: 77).
Dalam Qur’an surat Al Hajj ayat 77 tersebut Allah memerintahkan kepada hamba yang  beriman untuk ruku dan sujud agar mendapatkan keberuntungan. Arti falaah (keberuntungan) adalah tercapainya apa yang diharapkan dan selamat dari marabahaya. Ini dapat diraskan khususnya bagi wanita yang sedang hamil, untuk menghindari posisi sungsang (keadaan di mana bayi di dalam kandungan kepala berada di atas, seharusnya posisi yang tepat adalah posisi bayi berada di bawah).
Sejumlah studi medis modern membuktikan bahwa gerak badan dan olah raga seperti shalat banyak memberikan manfaat bagi ibu hamil. Pada saat wanita melaksanakan shalat, dalam gerakan sujud dan ruku’ secara alamiah akan meningkatkan peredaran darah ke rahim. Karena kebutuhan sel-sel rahim dan indung telur seperti sel-sel limpa yang menyedot banyak darah.
Ternyatam saat seorang ibu hamil, rahim membutuhkan darah melimpah agar janin mendapatkan gizi dan untuk membersihkan polusi. Jika seorang ibu hamil menjalankan shalat, aktivitasnya ini akan membantunya mengantarkan darah yang melimpah ke janin.
Berikut ini beberapa manfaat gerakan sujud dalam shalat untuk perempuan:
1. Memudahkan proses persalinan untuk ibu hamil
Bagi Wanita hamil, sujud bermanfaat untuk mempertahankan posisi benar janin dalam Rahim. Bahkan, jika posisi janin sungsang atau melintang, gerakan sujud ini dapat membantu mengubah dan mengembalikan posisi janin secara benar. Dalam dunia medis, posisi sujud sering disebut dengan Knee-Chest position.
Selain itu, saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectusabdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama.
Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebihelastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).
2. Memperlancar pencernaan dan mengatasi wasir
Saat sujud, kedua lutut dibengkokkan. Hal ini bermanfaat mencegah terjadinya kejang pada kedua lutut. membungkukkan badan ke depan dan meletakkan dahi di atas tanah adalah cara efektif proses pemijatan perut dan alat-alat pencernaan dalam tubuh.
Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Posisi seperti ini juga dapat menghindarkan seseorang dari gangguan wasir.
3. Memperindah dada dan memperbaiki fungsi kelenjar air susu
Sujud adalah latihan kekuatan otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, hal ini dapat memperbaiki fungsi kelenjar air susu.
wanita hamil4. Menambah kecerdasan
Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tuma’ninah dan kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan seseorang.
Hal ini teramat penting karena proses persalinan adalah proses di mana seorang calon ibu meregang dalam jihad untuk menerima amanah-Nya. Sakit seorang calon ibu ketika melahirkan memang luar biasa. Namun, kesakitan itu kadang menjadi tidak begitu dirasakan lagi oleh karena rasa bahagia dalam menerima anugerah-Nya yang berupa kelahiran seorang anak.
Alangkah baiknya jika seseorang memperpanjang sujudnya, apalagi pada hari-hari terakhir menjelang persalinan. Sungguh, ini penting sekali agar seseorang semakin dekat dengan Allah Swt. Dzat Yang Menciptakan manusia, Yang Memberikan anugerah dan keselamatan. Inilah saat di mana seseorang diperkenankan meneteskan air mata demi mengharapkan anugerah kebaikan dari-Nya.
Betapa penting melakukan amalan ini, sehingga memperpanjang sujud ini perlu dilakukan tidak hanya bagi istri atau perempuan yang akan melahirkan, tetapi juga bagi suaminya. Pada saat sujud, suami dan istri dapat bersama-sama memohon pertolongan agar diberi kemudahan dalam melahirkan, anaknya normal dan sehat, ibu dan bayinya pun selamat.
Dalam hal menjadikan shalat sebagai cara untuk memohon pertolongan ini, Allah menyebutkan di dalam ayat yang artinya,  “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 153).
Berdasarkan firman Allah sebagaimana tersebut, kita memang diperintahkan memohon pertolongan kepada Allah dengan menjalankan shalat. Dengan demikian, seseorang akan semakin dekat dengan-Nya; seseorang akan mendapatkan pertolongan dari-Nya.
Sungguh, seberat apa pun persoalan bila Allah telah menolong akan menjadi mudah. Termasuk dalam proses persalinan, bila Allah telah memberikan pertolongan, sungguh tak ada lagi yang bisa membuatnya sulit.
Kepasrahan diri dan memohon pertolongan sepenuhnya kepada Allah dengan amaliah shalat yang seperti ini juga bermanfaat dalam membangun mental agar dalam menghadapi proses persalinan tidak cemas, maupun panik. Karena, seseorang telah memasrahkan segalanya kepada Allah, dan ia pun mempunyai keyakinan bahwa Allah pun akan menolongnya.
Oleh karena itu ibu hamil yang mendekati masa persalinan sangat dianjurkan untuk memperpanjang sujudnya. Selain sebagai cara untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, sujud bisa membantu memperlancar jalannya persalinan ibu. (T/P005/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://www.mirajnews.com/id/manfaat-sujud-bagi-ibu-hamil/109557