
Dari pembahasan sebelumnya tentang hukum onani atau masturbasi kita telah menyimpulkan bahwa hukumnya haram dalam Islam dan telah menyalahi fitrah manusia karena Allah swt telah memberikan jalan yang benar lewat jalur pernikahan yang sah. Dan lagi perbuatan ini tidak pernah dilakukan oleh hewan sekalipun. Dalam bahasa Arab, istilah masturbasi dikenal dengan nama A’adah Assariyyah atau kebiasaan yang tersembunyi; disebut demikian karena mayoritas pelakunya melakukan ‘aksinya’ secara sembunyi-sembunyi tanpa diketahui orang lain, seperti di kamar mandi atau di kamar tidur dan tempat lainnya yang menurut persangkaannya tidak dilihat oleh manusia.
Lalu dimanakah Allah swt? Bukankah Dia
Maha Melihat segala perbuatan hamba? Mari kita tanya pada mereka,
siapakah yang pantas di takuti dan merasa malu Allah atau manusia??
Allah swt telah berfirman ketika menceritakan nasehat Luqman kepada
anaknya: “(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada
(sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di
langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya
(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Luqman: 16)
Mari kita perhatikan bagaimana indahnya
nasehat Luqman kepada anaknya itu; dia jelaskan luasnya ilmu Allah swt
yang meliputi segala sesuatu. Dia mengetahui amalan yang besar atau yang
kecil, yang samar atau yang jelas. Luqman juga menjelaskan bahwa tidak
ada sesuatupun yang akan tersembunyi dari penglihatan Allah swt baik di
bumi ataupun di langit. Seandainya ada kerikil kecil seberat atom di
bentangan padang sahara, di ujung petala langit atau di pojok penjuru
bumi. Allah swt mampu mendatangkan semuanya…Allahu Akbar, sungguh Allah Maha Besar !!!!!.
Lalu bagaimana dengan kebiasaan
tersembunyi ini?? Bagaimana seorang muslim melakukannya sementara ia
yakin dan mengetahui bahwa Allah swt melihat dan memperhatikan semua
gerak-geriknya?!!
Oleh karena itu, sebab utama banyak orang melakukan masturbasi hanya satu, tidak ada yang lain, yaitu karena LEMAHNYA IMAN, jika iman lemah maka syahwat dan nafsu akan bergejolak. Ia tidak akan melakukannya kecuali karena kadar khauf dan khasyah-nya
kepada Allah swt rendah. Sungguh aneh keadaan mereka, Apakah kita tidak
pernah merasa dengan teguran dari Allah swt, kenapa kita enggan
menjawab seruan-Nya, berserah diri kepada-Nya, kenapa kita berani
bermaksiat di hadapan Allah Al-Karim?? Allah swt telah berfirman: “Mengapakah
kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu
takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. At-Taubah: 13)
Dan firman-Nya “Tidakkah kamu
perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit
dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan
Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan
Dia-lah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang
kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka
di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka
pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Mujadalah: 7)
Di antara sebab-sebab lemahnya iman adalah:
1. Jauh Dari Pendidikan Agama.
Seperti dengan meremahkan shalat, padahal shalat adalah benteng dari maksiat dan kemungkaran. Allah swt berfirman:
((فخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات))
Ahli tafsir mengatakan bahwa maksud
meremahken shalat adalah dengan mengakhirkan shalat dari waktunya, lalu
bagaimana pendapat anda dengan orang yang meninggalkan shalat semuanya??
Dan yang lainnya seperti kelalaian dari mengingat Allah, terlalu sibuk
dengan dunia, menjauhi Al-Quran dan merasa berat untuk menuntut ilmu.
2. Ikut Jalan Syetan
Allah swt berfirman: “Dan janganlah engkau mengikuti jalan-jalan syaithan“.
Syaithan selalu punya makar-maka agar manusia melenceng dari kebenaran
dan menuruti hawa nafsu mereka. Di antara bentuk langkah syaithan adalah
dengan menghiasi hal-hal haram dengan keindahan seperti cuci mata di
pasar-pasar dan mall-mall, menonton film-film porno (blue film) dan
membaca majalah-majalah yang menjejar sembarang aurat.
3. Berteman dengan teman yang buruk akhlaqnya
Teman yang buruk biasanya selalu membawa
keburukan juga seperti berbagi gambar-gambar jorok, film porno dan
lagu-lagu jahiliyah yang membuat jiwa semakin jauh dari kebaikan.
4. Menuruti hawa nafsu
Nafsu manusia itu suka dengan kelalaian
dan kemalasan menjauhi ijtihad dan sungguh-sungguh, menyeru kepada yang
jelek dan mencegah dari kebaikan –kecuali yang dirahmati Allah-
sebagaimana firman Allah swt “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari
kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada
kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya
Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf: 53) hendaknya
dia terus berusaha melawan hawa nafsunya karena itu termasuk perkara
yang dicintai Allah swt, Umar bin Abdul Aziz berkata: “Amalah yang
dicintai Allah adalah amalan yang dibenci oleh nafsu”.
Selanjutnya kita akan membahas tentang
bahaya-bahaya masturbasi atau onani dari sisi pribadi, tubuh dan
kehidupan sosial, namun perlu saya berikan catatan bahwa keharaman masturbasi itu tidak ada kaitannya dengan ada atau tidaknya bahaya masturbasi ke tubuh, tetapi karena adanya dalil-dalil syariat yang mengharamkannya. Dan dharar
atau bahaya disini hanya sebagai salah satu dalil keharaman saja bukan
menjadi dalil pokok. Tidak lantas karena dokter mengatakan kalau
masturbasi itu tidak berbahaya lalu menghilangkan hukum keharamannya.
Dan ini banyak saya dapatkan di berita media terutama internet lewat
blog yang memosting temuan-temuan dokter bahwa onani itu tidak berbahaya
bahkan menyehatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar