Kita ini buta atau sengaja buta, tidak mengerti ata sengaja menutup hati. entah salafy, nu, muhammadiyah, ldii jika mereka menyelisihi sunnah nabi maka mereka telah bid'ah. Bid'ah adalah perkara yang ditambahkan atau dikurangi dari amalan pokok yang intinya sama saja menyelisihi sunnah nabi, entah bid'ah itu hasanah atau dholalah. Tolong pelajarilah agama secara mendalam sebelum bertanya, pelajari dengan hati netral tanpa menyambung ayat dengan logika.
*Lihatlah betapa tahlilan itu benar2 bid'ah ketika rasul saja mengirim do'a pada pamannya abu tholib yang masuk neraka malah mendapat murka allah. kita malah tasyabuh peribatadatan hindu dengan mengirimi ruh tunggangan dengan disembelihkan sapi atau semisalnya, tasyabuh para filsuf (kalam) dengan menambahkan filosofi dalam upacara selamatan yg jelas2 kalam adalah perkara haram dalam agama (menurut ijtihad semua mazhab). anehnya para ulama itu menjadikan dalil sedekah sebagai hujjah (perisai) padahal sunnah rasul jelas2 mengharamkannya. Astaghfirullah!
*Lihatlah betapa sholat yang katanya ahlussunnah telah kotor dengan amalan2 bid'ah. niat dilafalkan dengan kalimat buatan ulama, dengan alasan menuntun yang belum paham. padahal jelas tuntunan nabi mengajarkan niat cukup dan hanya dalam hati. bahkan doa tahiyat awal diubah semaunya (bacaan tanpa tuntunan) dan tahiyat akhir ditambahi sayyidina muhammad. do'a qunut setiap subuh, bahkan dan ditengah2 sholat waktu iktidal. Astaghfirullah! Lihatlah dalilnya:
“Sesungguhnya Nabi shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam tidak melakukan qunut kecuali bila beliau berdo’a untuk (kebaikan) suatu kaum atau berdo’a (kejelekan atas suatu kaum)”. Dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah 1/314 no. 620 dan dan Ibnul Jauzi dalam At-Tahqiq 1/460 dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 639.
Apa setiap subuh??
“Saya sholat bersama Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa alihi wa Sallam maka beliau terus-menerus qunut pada sholat Subuh sampai saya berpisah dengan beliau”.
Apa di tengah2 sholat sehingga imam (rasul) bisa ditinggalkan??
*Lihatlah betapa ngalap berkah dari kuburan atau maqam para wali adalah kesyirikan yang nyata, yang jelas2 mayit dimintai pertolongan, kuburan dianggap memiliki karomah, ataupun hanya ikut ikutan berdoa dengan alasan yang penting niatnya tetap karena allah. Astaghfirullah! Coba tanyakan pada diri masing2? Apakah sholat subuh 20 rakaat itu benar kawan? tidak. Padahal aku niat tetap karena allah sholat subuh? tetap salah kan! ibadah itu juga perlu niat dan tatacara yang benar sesuai sunnah.
*Lihatlah amalan-amalan bathil diajarkan di tiap2 pesantren, bahkan tauhid yang hanya satu yaitu lailahaillaallah dijabar jabarkan lagi: tarekat, hakikat, makrifat. Padahal tujuannya hanya mendapat karomah. Karomah siapa? Jin yang ngaku muslim atau iblis yang mengaku malaikat. Dalam prosesnya mereka puasa mutih, ngebleng, pati geni. kemudian ayat ayat allah dijadikan sebagai pengganti mantra pendatang karomah (jin/iblis) tadi, alasan klasik mereka cuma hanya berdo'a.
Siapakah Rabb itu?
Pertama, yang telah menciptakan (membentuk) kamu. Maka kita diciptakan seperti ini tentunya untuk tujuan tertentu. Kedua, yang telah menciptakan (membentuk) orang-orang yang sebelum kamu. Orang-orang sebelum kita salah satunya yang terdekat yaitu ibu bapak kita. Dalam kalimat terakhir ayat ke-21 di atas (agar kamu bertakwa) mengandung arti manusia menjadi orang yang bertakwa merupakan tujuan dibentuk atau diciptakannya manusia itu sendiri. Dalam ayat berikutnya disebutkan,.
seperti firman Allah:
“(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu maengetahui;” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 22)
*Lihatlah mereka menjadikan agama sebagai hiburan. berdendang, nasyid, berzikir rame rame dengan suara lantang (speaker), bahkan banyak ustadz ustadz humor, ustadz ustadz bayaran yang kalau gak lucu gak laku. Astaghfirullah.
Seperti firman Allah:
"Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa." (QS: Al-Baqarah):41
Kita ini punya agama, Agama itu berlandaskan ilmu. Cukuplah Quran dan Sunnah jadi penuntun kita, seperti pfirman Allah :
“Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah kalian (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul”, niscaya kamu Lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (QS. An-Nisa: 61)
#SAMI'NA WA ATO'NA, dengarlah dan taatlah kamu sekalian!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar